Rabu, 04 Mei 2016

Tentara Zionis yang Ikut Perang Gaza Alami Gangguan Mental

Nazaret (SI Online) - Dampak perang yang dilancarkan penjajah Zionis ke Jalur Gaza pada musim panas tahun 2014 lalu, masih menghantui sebagian tentara penjajah Zionis yang ikut dalam agresi tersebut. Demikian dikabarkan Pusat Informasi Palestina, Selasa (3/5/2016).

Menurut laporan media Zionis Yedeot Aharonot, Tentara Zionis Ariel Ben-Meir yang ikut bertempur dalam perang ke Gaza terakhir, mengalami gangguan dan masalah mental.




Menurut Yedeot Aharonot, Ariel menuduh pemerintah entitas Zionis dan militer Zionis menelantarkan para tentara dan membuat mereka menderita sakit mental.

Dia juga menuduh para pejabat pemerintah Zionis hanya menyeret militer ke dalam perang demi nafsu politik. Menurutnya, perang yang dilakukan Israel sama sekali tidak memiliki tujuan. Namun hanya dilakukan untuk melakukan perang padahal mereka tahu kalau kerugian yang akan dialami sangat besar.

Yedeot Aharonot menyebut bahwa Ariel menderita “kesendirian”, kecanduan ganja, tidak pernah meninggalkan mobil yang sudah menjadi rumahnya, tidur di jok mobil belakang. Dia mengatakan, “Ratusan tentara tidak menemukan waktu istirahat sejak berakhir perang.”

Baca: Biadab!! Tentara Israel Tembak Pria Palestina yang Tergeletak

Dia menambahkan, “Kondisi kami bertambah buruk. Perang ini telah mengkibatkan banyak sakali korban yang sampai saat ini lukanya belum sembuh. Apa yang diberikan militer kepada saya setelah saya meninggalkan militer saya gunakan untuk berobat.”

Perang Gaza yang berlangsung selama 51 hari, berakhir dengan perjanjian gencatan senjata antara perlawanan Palestina dan penjajah Zionis pada 26 Agustus 2014, dimulai dengan agresi sengit yang dilancarkan pasukan penjajah Zionis dan mendapatkan perlawanan sengit pula dari para pejuang Palestina khususnya Brigade al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, dengan melakukan aksi-aksi spektakuler di belakang garis musuh, sehingga mengakibatkan kerugian besar pada pihak Zionis dan menciptakan horor dan ketakutan di kalangan tentara Zionis.

Sebelumnya surat kabar Zionis Yasrael Hayom, tahun lalu, mengungkapkan bahwa sekitar seperempat tentara Zionis yang ikut dalam perang Gaza menderita trauma psikologis.
Berdasarkan penelitian, ungkap surat kabar Zionis ini, seperempat tentara menderita trauma psikologis berat akibat dampak perang. Ide bunuh diri di kalangan para tentara yang menderita “trauma perang” dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan tentara yang tidak mengalami trauma. Sumber: Suara-Islam.com


EmoticonEmoticon