Marinir AS yang dibebaskan dari tahanan Iran Rabu 13 Januari 2016 lalu disebut sempat menangis ketika mereka ditangkap oleh pasukan Iran. Hal itu disampaikan Wakil Komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) Brigadir Jenderal Hossein Salami. “Para marinir menangis ketika mereka ditangkap, namun mereka kemudian merasa lebih tenang setelah pasukan IRGC memperlakukan mereka dengan kebaikan,” katanya sebagaimana dikutip Far News Minggu 17 Januari 2016.
image:dailymail.co.uk
Sepuluh marinir Amerika ditangkap pasukan angkatan laut Iran pada Selasa setelah dua kapal mereka secara ilegal masuk ke perairan yang dikontrol pemerintah Iran di Teluk Persia.
Salami mengatakan setelah kejadian itu, politisi AS meminta rekan-rekan mereka di Iran untuk membebaskan para tahanan dalam serangkaian panggilan telepon. “Amerika dengan rendah hati mengakui kesalahan dan kekuatan kita, dan kita membebaskan marinir setelah yakin bahwa mereka telah memasuki perairan Iran secara tidak sengaja dan kami juga mengembalikan senjata mereka.”
Komandan angkatan laut IRGC Jenderal Ali Fadavi pada hari Rabu mengatakan situasi bisa berubah drastis. Menurutnya rudal Iran telah mengunci kapal induk AS yang dikerahkan di Teluk Persia setelah kecelakaan itu terjadi.
Fadavi menjelaskan bahwa Iran selama 40 menit mengunci kapal induk dan siap menembak USS Truman jika melakukan pergerakan yang dianggap tidak profesional yang berpotensi memprovokasi respon. “Pada saat itu, pasukan Iran bisa memunculkan bencana bagi AS yang mungkin tidak pernah mereka alami dalam sejarah,” katanya.
“Kami sangat siap dengan rudal pantai ke laut, kapal cepat peluncur rudal dan kemampuan kami yan glain,” tegas Fadavi. Dia menegaskan, Iran akan memenangkan pertempuran dengan AS di Teluk Persia dan Selat Hormuz.
Sebagai buntut dari rilis dari tawanan Amerika, John Kerry mengucapkan terima kasih kepada Iran untuk cepat menyelesaikan krisis. “Masalah ini diselesaikan dengan damai dan efisien merupakan bukti diplomasi memainkan peran penting dalam menjaga negara kita aman, dan kuat,” kata Kerry.
Para pejabat Teheran telah berulang kali mengklaim AS meminta maaf atas insiden itu, meskipun Washington menyangkal mereka melakukan hal itu. jejaktapak.com
Baca Juga : Arab Saudi VS Iran dari Kekuatan Militer
EmoticonEmoticon