Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut, ada pangkalan militer TNI Angkatan Udara dijual ke pihak asing.
Hal itu disampaikan Fahri melalui akun twitter nya @Fahrihamzah, pada Minggu (6/3/2016) kemarin.
"Pangkalan militer dijual ke swasta," cuit Fahri.
"Panglima TNI dan Menteri Pertahanan gencar bicara proxy war...tapi pangkalan TNI AU dibeli asing," tambahnya.
"Aset negara semakin habis... BUMN digarap kapitalis... Jokowi makin tipis," ujar Fahri.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Minggu (6/3), Hak pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta jatuh ke tangan anak usaha Lion Grup, yakni PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS).
Hal itu menyusul keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak peninjauan kembali (PK) yang dilayangkan AP II terkait sengketa Bandara Halim Perdanakusuma.
Jatuhnya Bandara Halim Perdanakusuma ke Lion Grup menjadi perbincangan dan kekhawatiran publik.
Tak kurang Prof. Dr. Sri Edi Swasono, guru besar Universitas Indonesia dan anak mantu Proklamator Bung Hatta yang cukup sengit. Ia mengirim pesan viral kepada semua grup WAG untuk mendapatkan nomor kontak Marsekal (Purn) Chappy Hakim.
Kepada mantan Kepala Staf Angkatan Udara ini, Sri Edi Swasono meminta Chappy Hakim mempelopori aksi perebutan bandara Halim Perdanakusuma dengan cara halus maupun kasar dari tangan Lion Air.
Chappy dipilih sebab nampaknya tinggal dia perwira TNI AU yang sekalipun sudah pensiun tapi masih tetap peduli pada persoalan-persoalan bangsa.
Lion Air juga disebut milik asing, bukan sekedar milik pengusaha keturunan Tionghoa Rusdi Kirana.
Lion Air dicurigai dibiayai atau dimiliki oleh Singapura. Kecurigaan itu antara lain dengan melihat nama yang digunakan: "Lion" yang nota bene sama dengan simbol Singapura.
Sumber: PortalPiyungan.com
EmoticonEmoticon