Setelah memesan tiga kapal selam dari Korea Selatan, Indonesia berencana membeli tiga lagi, sebagai bagian dari program minimum essential force (MEF).
Komite Pertahanan Kebijakan Industri (KKIP) mengatakan Indonesia belum memutuskan produsen kapal selam.
“Kapal selam yang pertama, kedua dan ketiga dikembangkan di Korea Selatan,” ungkap Kepala departemen korporasi dan pemasaran KKIP Laksamana (Purn) Yussuf Sollichien kepada The Jakarta Post di Jakarta, Kamis, 10/11/2016.
Dia mengatakan Indonesia belum memutuskan apakah akan membeli tiga kapal selam itu dari Korea Selatan.
Indonesia telah memesan tiga kapal selam serang tipe 209/1400 diesel, Chang Bogo class dari perusahaan pertahanan Korea Daewoo Shipbuilding and Marine engineering (DSME).
Angkatan Laut saat ini mengoperasikan dua kapal selam buatan Jerman, KRI Cakra (401) dan KRI Nenggala (402), yang dibangun pada tahun 1980-an. Kapal selam itu dijadwalkan non-aktif pada tahun 2020.
Selain tiga kapal selam baru, Indonesia juga berencana untuk membeli frigat berpeluru kendali dan kapal cepat rudal.
“Indonesia tidak ingin menurunkan persyaratan operasional dan teknis, jadi kami akan membeli dari luar negeri. Namun, kita perlu transfer teknologi [TOT] seperti yang diamanatkan oleh undang-undang, ” ujar Yussuf.
Sumber : Thejakartapost.com
EmoticonEmoticon