Militer Rusia telah mengirim rudal tercanggih dengan daya jelajah ratusan kilometer ke teritorialnya yang paling barat, yang berada di kawasan Laut Baltik.
Perkembangan terbaru itu dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax, yang diteruskan oleh media Inggirs, The Guardian, Selasa (22/11/2016).
Langkah Rusia mengerahkan rudal-rudal tercanggihnya itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dalam hubungan antara Rusia dan negara-negara Barat.
Menurut Interfax, militer Rusia telah menempatkan peluncur rudal "Bastion" di Kaliningrad, enclave yang berbatasan dengan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Polandia dan Lituania.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa armada Baltik itu melengkapi kembali persenjataannya dengan peluncur rudal terbaru.
Namun, kementerian tidak memberikan keterangan lebih rinci tentang hal itu dan tidak memberikan konfirmasinya atas laporan Interfax.
Bastion menembakkan rudal jelajah supersonik Oniks, yang memiliki jangkauan hingga 450 km dan dapat digunakan menghadang kapal-kapal laut dan target darat.
Pekan lalu, Oniks digunakan untuk pertama kalinya dalam pertempuran di Suriah di mana militer Rusia menggunakannya untuk menyerang kelompok-kelompok militan.
Secara terpisah, Viktor Ozerov, Ketua Komite Urusan Pertahanan di Majelis Tinggi Parlemen Rusia, mengatakan kepada kantor berita Ria Novosti, Senin (21/11/2016), bahwa Rusia juga akan mengerahkan rudal balistik taktis Iskander dan sistem rudal pertahanan udara S-400 ke Kaliningrad.
Rudal-rudal tersebut dikerahkan untuk menghadapi kemungkinan adanya pergerakan yang sama dari Amerika Serikat dan sekutu Barat-nya.
"Kami menghadapi dua tugas utama, yakni untuk menembus pertahanan udara dan memastikan perlindungan terhadap kemungkinan serangan," kata Ozerov.
Rusal S-400, yang telah digunakan Rusia untuk melindungi pangkalan udara di Suriah, adalah sistem rudal tercanggih. Rudal ini secara bersamaan dapat melacak dan menyerang beberapa target udara pada jarak hingga 450 km.
Berbasis di wilayah Kaliningrad, rudal S-400 akan mampu menargetkan pesawat NATO dan rudal di sebagian besar wilayah Baltik.
Rudal Iskander memiliki jangkauan lebih dari 500 km dan berpresisi tinggi, mampu menargetkan fasilitas di beberapa negara anggota NATO, tetangga Rusia, dengan akurasi tinggi.
Hal ini dapat dilengkapi dengan hulu ledak konvensional atau hulu ledak nuklir.
Pada Oktober lalu, penyebaran rudal Iskander ke wilayah Kaliningrad mengkhawatirkan tetangga Rusia, seperti Polandia dan Lituania.
Militer Rusia mengatakan, tindakan itu adalah bagian dari pelatihan reguler, tetapi tidak menentukan apakah rudal dikirim ke sana untuk sementara waktu atau ditempatkan secara permanen.
Kremlin telah lama memperingatkan bahwa pengembangan sistem pertahanan rudal yang dilakukan AS NATO menimbulkan bahaya bagi keamanan Rusia dan bersumpah untuk mengambil tindakan pencegahan.
Moskwa juga telah mengeluhkan penyebaran unit militer NATO di dekat perbatasan Rusia.
"Untuk mengatasi ancaman ini, kami akan memperkuat pertahanan udara dan rudal kami di vektor barat dan menyebarkan sarana tambahan untuk mempertahankan infrastruktur pertahanan yang ada," kata Ozerov kepada kantor berita Ria Novosti. Sumber: Kompas.com
EmoticonEmoticon