Senin, 11 April 2016

Militer Filipina Serbu Abu Sayyaf, Bagaimana Nasib 10 WNI yang Disandera?

Operasi militer yang digelar oleh pemerintah Filipina terhadap kelompok Abu Sayyaf sudah digelar Sabtu (9/4) kemarin. Namun, apakah itu berhasil membebaskan sejumlah sandera?

Dubes RI di Filipina Johny Lumintang mengatakan, belum ada informasi resmi yang signifikan dari pemerintah Filipina soal nasib 10 WNI yang disandera. Sejauh ini, pihaknya masih memantau secara intensif soal kondisi mereka.

"Sejauh ini, kondisinya masih sama, masih monitor terus. Dari operasi militer kemarin, sampai saat ini belum ada kabar berita (soal sandera)," kata Johny saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (10/4/2016).




Menurut Johny, operasi militer tidak pernah diinformasikan ke pihak lain. Karena itu, perkembangan soal itu pun sangat minim. Yang jelas, upaya pemerintah melakukan koordinasi dengan penyandera dan para sandera masih berjalan.

"Kita ada perwakilan wilayah yang monitor terus," tegasnya.

Kementerian Luar Negeri pada Jumat (8/4) lalu memastikan, 10 WNI yang disandera dalam keadaan baik dan sehat. Kemlu terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Filiphina terkait pembebasan para sandera. Komunikasi dengan kelompok Abu Sayyaf juga terus dijalin.

Upaya Kemlu ini sesuai dengan perintah Presiden Jokowi. Seperti diketahui, Presiden memerintahkan mengedepankan diplomasi.

Baca: Kemenlu: Penyerbuan Militer Filipina tak Terkait Pembebasan WNI

Terlepas dari upaya diplomasi, pemerintah Filipina rupanya melakukan operasi militer di Basilan, Filipina Selatan. Seorang juru bicara pihak militer Filipina Mayor Filemon Tan mengatakan, ada 18 tentara dan lima teroris Abu Sayyaf yang tewas. Empat di antara tentara yang tewas dipenggal oleh kelompok ekstrim tersebut.
(mad/nrl) Sumber: Detik.com


EmoticonEmoticon