Tanjungpinang – Lanud Tanjungpinang telah naik status dari tipe C menjadi tipe B. Dulunya dipimpin perwira berpangkat Letkol, kini Kolonel. Perubahan juga terjadi pada struktur dan alutista. Ke depannya, Lanud Tanjungpinang, Kepulauan Riau, akan memiliki satu skadron pesawat tempur.
Tujuannya, untuk meningkatkan pengawasan terhadap pesawat-pesawat yang memasuki wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Kepulauan Riau dan sekitarnya.
“Jelas ke depan adanya peningkatan kemampuan TNI AU di sini. Tentu juga ada skadron tempur dong,” ujar Danlanud Tanjungpinang Kolonel Pnb Ign Wahyu Anggono, Rabu (20/4/2016).
Baca: NKRI Di Usik CHINA, TNI Siap Kawal Natuna Melalui Udara!
Kolonel Pnb Ign Wahyu Anggono mengungkapkan bahwa pesawat tempur yang bakal masuk, bisa jenis Sukhoi atau F-16. Tergantung keputusan dari pemerintah dan juga dana yang ada.
Mengenai skadron tempur itu, Kolonel Wahyu mengungkapkan kemungkinan bakal ada dua. Tapi untuk tahap awal, satu skadron saja. “Nanti akan ada di Ranai dan Tanjungpinang,” ujarnya.
Kenapa Ranai? Kolonel Wahyu menjelaskan ke depannya Ranai akan menjadi “homebase” terbesar TNI di Kepulauan Riau. Di sana nantinya ada markas TNI AU, AD, dan AL. Sehingga dengan lengkapnya tiga matra, diharapkan dapat menjaga kedaulatan negara Indonesia di wilayah perbatasan, khususnya Laut Cina Selatan yang kini rawan konflik.
Kolonel Wahyu optimis mengenai pengadaan skadron pesawat tempur di Kepri, sebab beberapa peralatan sudah “ready” di Kepri. Salah satunya adalah radar canggih TNI AU yang terletak di Ranai dan Tanjungpinang.
Dua radar itu mampu mendeteksi pergerakan pesawat apapun jenisnya yang masuk ke wilayah udara Indonesia. “Radar ini cangkupannya cukup luas, sampai ke Selat Malaka, Sumatera, Kalimantan dan sekitarnya,” ungkapnya.
Selamat tahun 2016 ini Kolonel Wahyu mengungkapkan tidak ada pelanggaran udara yang dilakukan pihak asing. “Tak ada,” ucapnya singkat. Tapi meski begitu, pihaknya terus bersiaga dan waspada dengan segala kemungkinan yang ada. TNI AU selalu awas terhadap hal-hal yang mengganggu kedaulatan negara Indonesia.
“Kami rasa perlu mengantisipasi segala kemungkinan yang ada,” tegasnya.
Sumber : Batampos.co.id
EmoticonEmoticon