Patroli TNI AL menyergap kapal berbendera Malaysia yang diduga mencuri ikan di perairan Selat Malaka Indonesia, Rabu (10/2) sore. Dalam penyergapan itu, seorang nelayan Myanmar tewas tertembak, tiga lainnya tertangkap.
Informasi dihimpun, penyergapan dilakukan petugas dengan kapal patroli TNI AL, yaitu KAL Viper. Mereka memerintahkan agar kapal nelayan KF5615 berbendera Malaysia yang masuk ke wilayah Indonesia, sekitar perairan Pulau Salah Nama, untuk berhenti.
TNI AL tembak kapal pencuri ikan 2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Namun, kapal nelayan itu disebutkan menolak berhenti. Mereka bahkan nekat menabrak kapal patroli yang mengadang. "Mereka melarikan diri dan mau menabrak KAL Viper, sehingga dilakukan tembakan peringatan tapi tidak mau berhenti. Saat ditembak ke lambung kapal, baru mereka berhenti," kata Danlantamal I Belawan, Laksma TNI Yudo Margono, Kamis (11/2).
Setelah kapal berhenti dan diperiksa, petugas menemukan seorang awak kapal tewas tertembak. Tiga lainnya langsung menyerah dan diamankan.
Di kapal itu ditemukan pula sekitar 2 ton ikan yang diduga hasil curian dari perairan Indonesia. TNI AL kemudian menggiring kapal bersama muatannya ke Pelabuhan Lantamal I Belawan. ABK yang tertangkap dan tewas juga dievakuasi ke sana.
TNI AL tembak kapal pencuri ikan 2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Kapal pencuri ikan dan barang bukti lainnya tiba Pelabuhan Lantamal I Belawan, Kamis (11/2) menjelang siang. Jenazah ABK yang tewas langsung dievakuasi ke rumah sakit, sedangkan 3 rekannya langsung menjalani pemeriksaan.
ABK yang diamankan maupun yang tewas diketahui sebagai warga negara Myanmar. Petugas menyatakan masih kesulitan dalam pemeriksaan karena kendala bahasa. Sumber Merdeka
EmoticonEmoticon