Setelah berhasil mengirimkan drone/UAV fixed wing (Unmanned Aerial Vehicle) Rajawali 330 ke TNI AD dan mendapat order drone helikopter Rajawali 350 untuk Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, perusahaan swasta nasional PT Bhinneka Dwi Persada (BDP) di Indo Defence 2016 menampilkan sosok drone dengan sayap lebar, Rajawali 720. Bahkan bisa dibilang Rajawali 720 adalah drone dengan bentang sayap terlebar yang diproduksi di dalam negeri.
Bila dibandingkan dengan drone Wulung (bentang sayap 6,34 meter) dan LAPAN LSU-05 (bentang sayap 5,5 meter), maka Rajawali 720 punya bentang luas sayap 7 meter. Sebagai perbandingan, drone andalan Skadron Udara 51, yakni Aerostar punya lebar bentang sayap 6,5 meter. Karena sosoknya yang masif, Rajawali 720 menjadi salah satu ikon dalam pameran militer dua tahunan yang berlangsung 2 – 5 Novemver 2016 di JIExpo. Seperti halnya drone Rajawali 330, Rajawali 720 dilengkapi roda pendarat, yang artinya pola take off dan landing memerlukan landas pacu layaknya pesawat konvensional.
Dari spesifikasinya, Rajawali 720 dirancang memenuhi kualifikasi MALE (Medium Altitude Long Endurance), pihak pabrikan menyebut Rajawali 720 dapat terbang selama 24 jam, bahkan bisa ditingkatkan sampai 30 jam. Berbeda dengan rancangan drone pada umumnya, Rajawali 720 menggunakan model sayap depan (canard), menjamin manuver pesawat dapat lebih dinamis.
Dari segi kemampuan, Rajawali 720 dengan berat maksimum lepas landas 180 kg, dapat memuat payload seberat 100 kg. Nah, jeroan sensor yang sanggup digotong adalah geo-referenced EO (Electro Optics)/IR (Infrared), Hyper-spectral and multi spectral cameras, HD (High Definition) live video, tracking radar, dan Lidar (Light Detection and Ranging). Untuk payload, pihak PT BDP mengedepankan konsep kustomisasi sesuai kebutuhan klien.
Meski tak disebutkan secara detail, drone Rajawali 720 menurut spesifikasi mengadopsi jenis mesin propeller dengan EFI (Electronic Fuel Injection). Sebagai pilihan, bahan bakarnya adalah bensin, JP-5 atau JP-8. Bicara tentang kecepatan, Rajawali 720 punya kecepatan maksimum 212,9 km per jam, dan kecepatan jelajah 135 km per jam. Secara teori untuk mengoperasikan drone ini diperlukan landas pacu dengan panjang 200 meter.
Mengenai sistem kendali Rajawali 720 tak berbeda dengan model drone pada umumnya, namun pihak PT BDP menyebut ada tambahan teknologi advanced triple redundant flight control, yang mengsingergikan unique management unit dan communication system. Jalur komunikasi dari GCS (Ground Control Station) mengadopsi link komunikasi over multi channel radio, cellular dan satellite automatics secures yang dirancang untuk menghadapi beragam operasi dan kondisi, termasuk peneraran sistem enkripsi.
Dari penuturan pihak PT BDP, disebutkan pihak Balitbang (Badan Penelitian dan Pengembangan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah memesan satu unit Rajawali 720. Saat ditampilkan di Indo Defence 2016, Rajawali 720 masih berstatus prototipe dan dijadwalkan untuk terbang perdana pada akhir tahun ini. (Haryo Adjie) Sumber Indomiliter.com
Home
Anggaran Militer
Berita Militer
Pertahanan
Balitbang Kemhan RI Pesan Drone “Sayap Lebar” Rajawali 720
Senin, 07 November 2016
Balitbang Kemhan RI Pesan Drone “Sayap Lebar” Rajawali 720
Penulis Samil Caca
Diterbitkan 11.38
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon