Pakai Senjata Buatan Dalam Negeri TNI Malah Banyak Sabet Juara Menembak

Pada Tahun 2015 lalu di sebuah Event bergengsi Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM), lomba prestise yang diikuti oleh 17 tim dari 14 negara, termasuk Indonesia.

TNI AD berhasil menyabet 28 medali emas, 16 medali perak, dan 10 medali perunggu. Dengan perolehan banyak medali emas menempatkan kontingen penembak dari Indonesia berada di posisi pertama. Bahkan, mengalahkan tuan rumah Australia yang hanya meraih 4 medali emas, 7 medali perak, dan 5 medali perunggu. 

Baca juga: Misteri Kapal Selam Indonesia Yang Bikin Negara Barat Jadi Heboh

Dengan raihan medali itu mendudukkan Australia ada di posisi kedua. Bahkan, pasukan penembak dari pasukan khusus Amerika Serikat belum meraih medali apa pun. Dalam perolehan medali sementara, penembak asal AS berada di posisi ke-13 dan hanya meraih 1 medali perunggu. Diperkirakan perolehan medali akan terus bertambah hingga pertandingan berakhir pada 22 dan 23 Mei 2015.

Senjata digunakan senapan SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) buatan PT Pindad meskipun ada beebrapa senjata dari Belgia, namun fakta ini membuktikan bahwa TNI sangat tangguh dan begitu handal dalam mengoperasikannya.

Seperti yang dikutip dari Dubes RI untuk Australia menyatakan "Prestasi yang membanggakan ini menunjukkan betapa tangguhnya anggota TNI dan persenjataan buatan Indonesia di medan laga," kata Nadjib. 

Bukan hanya di ajang itu saja, hampir semua ajang menembak seperti AARM  2014 di Vietnam dan AARM 2015 di Thailand dimenagkan oleh Indonesia. Lihat AARM 2015 Thailand

Banyak prestasi menembak lainnya yang seiring dimenangkan oleh TNI dan menjadi tanda tanya besar oleh negara lain bagaimana sebenarnya TNI latihan dan senjata buatan lokal.