Ilustrasi Terjun Payung, Sumber foto Kompas.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma Dwi Badarmanto menjelaskan bahwa latihan terjun itu digelar dalam rangka gladi bersih hari ulang tahun ke-70 TNI AU pada 9 April 2016.
"Pada saat ada demo udara, salah satunya adalah penerjunan dari ketinggian 2000, kami menerjunkan ratusan penerjun," kata Marsma Dwi Badarmanto, dalam wwawancara di Kompas TV.
Dwi Badarmanto mengatakan ada dua insiden.
Yang pertama adalah saat prajurit tengah terjun, salah satu payung tidak mengembang sempurna.
"Talinya membelit sehingga tidak bisa dikendalikan parasutnya," kata Dwi Badarmanto.
Penerjun itu jatuh di salah satu rumah penduduk di Kompleks Lanud Halim Perdanakusuma.
Penerjun tersebut luka parah dan segera dibawa ke rumah sakit.
Beberapa saat kemudian, dia meninggal dunia.
Pada insiden kedua yang menewaskan seorang penerjun, disebabkan oleh angin besar.
Menurut Dwi Badarmanto, pada insiden kedua, itu payung penerjun mengembang sempurna.
"Namun saat akan mendarat tiba-tiba angin besar menghantam," ujarnya.
Akibat angin besar itu, pendaratan terganggu sehingga penerjun mengalami benturan.
Kedua penerjun dinyatakan meninggal sekitar pukul 11.00 WIB. (*) Sumber: Tribunnews.com
EmoticonEmoticon