SEOUL Wakil Kepala Keamanan Nasional Kantor Kepresidenan Korea Selatan (Korsel), Cho Taeyong mengatakan, uji coba bom hidrogen yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut) adalah pelanggaran berat dari kesepakatan yang dicapai antara kedua belah pihak pada bulan Agustus lalu.
Menurut Cho, uji bom hidrogen yang dilakukan oleh negara tetangganya itu adalah tindakan perang. Karenanya, saat ini, pasukan Korsel yang berada di wilayah perbatasan dalam kondisi siap tempur.
Mereka dengan tegas akan membalas setiap aksi provokasi yang dilakukan oleh Korut seperti dikutip dari USA Today, Kamis (6/1/2016). Tidak hanya itu, Korsel juga akan melanjutkan siaran propaganda anti Korut di perbatasan sebagai balasan atas pelanggaran kesepakatan Agustus yang dilakukan oleh rezim Pyongyang.
Korsel dan Korut melakukan pertemuan pada bulan Agustus lalu untuk meredam ketegangan di Semenanjung Korea akibat ledakan ranjau darat di daerah perbatasan yang melukai dua tentara Korsel.
Salah satu butir kesepakatan bulan Agustus lalu itu adalah Korsel berjanji akan menghentikan siaran anti Pyongyang di sepanjang perbatasan. Korsel dan Korut sendiri sejatinya masih berada dalam masa perang. Kedua negara belum menandatangani perjanjian perdamaian pasca perang Korea berakhir pada tahun 1953.
Dimbil Dari Sebarkanlah.Info
EmoticonEmoticon